Senin, 19 Mei 2014

Unforgettable Love #1


Gadis kecil ini merengek terus kepadaku untuk menuliskan kisahnya. Akhirnya aku harus memosting tulisan ini pagi-pagi buta, disaat bayang-bayang eksotis Dieng masih terngiang indah dibenakku. Dieng...??? Iya. Aku baru kembali dari Dieng 30 menit yang lalu. hehehe... Nanti aku ceritakan trip Diengnya disini. Wait yah *-*
Aku mulai dari mana yah...? Hmmm gadis kecil ini menjebak aku pagi-pagi. Well ini ceritanya...

Gadis ini sahabat aku, sebenarnya kami seumuran. Tapi aku lebih suka memanggilnya gadis kecil karena sikapnya masih sangat kekanak-kanakan. Selama perjalananku ke Dieng, whatsApp aku tidak pernah sepi. Setiap detik, menit pasti ada saja pesannya yang ramai memenuhi kotak pesan whatsApp-ku. Dia sedang jatuh cinta sama seorang pria, dia belum memberitahuku siapa namanya.

****
"Kamu tahu gak...? aku ketemu dia itu secara gak sengaja pas acara liburan kantor awal bulan ini. Aku bahkan gak tahu dia seorang klien atau karyawan baru. Aku malas bertanya-tanya. Wajahnya asing banget dimataku." Ini pesan heboh gadis ini tengah malam. Mengganggu tidur malamku di Dieng yang super duper dingin itu, sekaligus membuatku bingung dengan pesannya yang ambigu. Gadis kecil ini memang selalu seperti ini. Selalu curhat tanpa kenal waktu dan tanpa kata pengantar, dia selalu menuju ke hal yang membuat pembaca/pendengarnya kebingungan. Tapi selalu aku maklumi, karena dia sudah sangat kukenal. 

"Lalu... Ambigu lagi???" Aku membalas tanpa berpikir. 
"Ihhh.... Aku juga belum tahu namanya. Pokoknya aku gak bisa tidur karena mikirin dia, makanya aku cerita aja. Eh tunggu... tapi pas pertama kali ketemu dia itu, aku biasa aja lho... maksudnya aku gak tertarik sama sekali sama dia. Serius...!!! Tapi kenapa aku jadi kepikiran dia terus yahh.... Arrgghhh tau ah. Tidur lagi yukkk..." Idih dasar gadis kecil, selalu tidak jelas. Setelah bikin aku bingung sekaligus penasaran tengah malam. Sekarang mengakhiri pesan begitu saja.... 

Lah, ngapain aku pikirin..? :D Dan aku pun tarik selimut lagi. Lalu lanjut tidur di dataran tinggi Dieng yang dingin membeku itu.

****

Pagi-pagi

"Hei.... kamu udah nulis belum??"
"Hah??? Nulis apaan....?" Gadis kecil ini mengirimiku pesan pagi-pagi, dini hari deh tepatnya. Pukul 2.30 ketika aku sedang bersiap-siap untuk treking ke Bukit Sikunir berburu sunrise. Dan lagi-lagi gak jelas.... 

"Nulis ceritaku'lah yang semalam. Siapa tau dia juga baca."
"Lah... hei gadis kecil. Cerita apa??? intinya pun gak ada kan? kamu cuma ngirim pesan dengan kata-kata ambigu yang bikin aku bingung tak karuan. Trus sekarang minta ditulisin cerita?? Hadeh... sudah ah. Gak jelas."

Dan seharian kemarin aku di kirimin pesan terus gak jelas. Merengek minta ditulisin. Gadis kecil itu bahkan tidak tidur semalaman. Sibuk menghitung kapan aku tiba di Jakarta. Sampai-sampai dia menelpon aku tepat pas aku baru saja pulang dan buka pintu kamar tidur. Masih dengan rengekan yang sama. "Tulisin ceritaku... judulnya Unforgettable Love yah.... eh dikasih part yah... hhmmm... berarti kali ini past one kan????

Akhirnya tulisan ambigu ini pun terjadi aku pun berpura-pura tidak mengerti tentang judul yang diminta "Unforgettable Love". Sudahlah. Ikuti saja. Meskipun judul dan isi tulisan ini sungguh gak nyambung. Yang penting gadis kecil ini senang deh. Ntar juga pasti dia cerita lagi. Semoga kali berikutnya jelas ceritanya.

Baru kali ini tulisanku ambigu, gak jelas gini. #hadeh.Dasar.Gadis.Kecil.





3 komentar:

Purple's Love mengatakan...

hahahahaa..., siapa sih, siapa? Siapa gadis kecil yang sepantaran dirimu itu??

*penasaran nyari ke kamar.

saya mengatakan...

Hahhahaa.. Tak akan bisa terlihat Teman...

saya mengatakan...

Oia Purple's Love cerita ini sudah ada lanjutannya lho, tpi baru sepenggal. Aku masih mencari waktu untuk menjadikannya benar-benar CERITA.

Penggalannya ada disini : http://lifelovelanguage.tumblr.com/post/86389348143/bagaimana-jika-dustamu-kuanggap-prestasi

Posting Komentar