Sabtu, 23 Juni 2012

Cerita di jalanan (Part 1)

Jalanan itu luas banget dan selalu punya banyak cerita di dalamnya. Setiap orang pada setiap harinya, pasti melakukan perjalanan di jalanan, ntah berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan baik umum maupun pribadi. Ketika kita berada dijalanan dimana pun itu, kita pasti menemukan berbagai hal, berbagai peristiwa yang terjadi di sana, karena di jalanan kita pasti akan bertemu dengan orang-orang dengan berbagai karakter, dan berbagai latar belakang. Apalagi ketika kita berada di ibukota negara kita tercinta ini, yakni Kota Metropolitan Jakarta.

Jakarta lebih banyak menghadirkan cerita pada setiap lika liku jalanannya. Sejak dahulu Jakarta sudah dikenal sebagai kota yang memiliki penduduk yang sangat padat. Jakarta sudah seperti pusat penampungan penduduk negara ini dari berbagai suku dan agama. Ditempat manapun, di waktu manapun (24 jam nonstop) Jakarta tidak pernah sepi oleh keramaian orang-orang. Inilah yang membuat cerita jalanan Jakarta tidak pernah sepi oleh keunikan bahkan keanehan sampai tragis….

Di Kolong Jembatan Rel Kereta Api (versi gue)

Sudah hampir 2 bulan gue punya aktivitas rutin setiap hari sebagai Staff Accounting di suatu perusahaan swasta di daerah Gajah Mada, Sawah Besar. Gue harus pergi pagi dan pastinya pulang malam, walaupun waktu pulang kerjanya sore hari, tapi namanya juga Jakarta, kemacetan pasti selalu membuat kita harus berlama-lama di jalanan, apalagi gue pake kendaraan umum, macetnya pasti parah banget. Kecuali naek komuter atau Busway yang memiliki jalur khusus, kita pasti akan terhindar dari macet. Tapi berdesak-desakan itu sudah pasti dialami, bergulat dengan dempetan orang-orang berbagai ukuran (syukur kalo gak ketemu sama yang gendut banget,,, bisa kempes badan gue,,, heeheeheeh), menghirup oksigen mix bau keringat & BB (bau badan) lengkap deh tuh, yahh tapi inilah indahnya jalanan, membuat hidup menjadi berwarna….^-^

Lanjut lagi tentang perjalanan gue ….

Pagi harinya gue sengaja menggunakan jasa tukang ojek, bukannya untuk memanjakan diri tapi untuk menghindari telat masuk kantor karena halangan macet (kebetulan jalanan menuju kantor gue termasuk wilayah macet yang parah).

Pagi-pagi dari Cikini, tukang Ojek gue pasti menggunakan jalanan khusus untuk menghindari kemacetan. Dan butuh waktu kurang lebih 15 menit, gue udah nyampe kantor. Tiap pagi gue selalu lewatin jalanan yang sama menuju kantor gue, karena memang jalanan ini yang paling  aman dari macet (menurut Tukang Ojek gue yaa *_*). Dan dari sinilah mata gue mulai kebuka (mungkin agak lebar yaaa,,,, heheheh) karena sering ngeliat dan ngalamin banyak cerita yang selama ini belum gue tau, atau mungkin belum gue saksiin sendiri….

Ternyata oh Ternyata....

Gak jauh dari kostsan gue (deket stasiun cikini) itu ada pemukiman ntah pemulung atau apalah (gue belum tau) dibawah jembatan rel kereta Api. Jumlahnya sih gak banyak, tapi keadaannya sangat memprihatinkan. Ada suami, istri dan anak-anak kecil, ada yang usai nenek dan kakek, ada yang seumuran gue, singkatnya berbagai usia ada disana, mungkin  dari yang single sampai yang berkeluarga. Tiap pagi gue sering lihat rutinitas mereka, ada yang tiduran disana beralaskan kardus dan Koran-koran, ada yang tidur hanya beralaskan tanah. Ada yang sedang mengais-ngais sampah, memilah-milah sampah yang masih layak di pakai, yang layak dijual (seperti kaleng bekas, atau botol air mineral). Ada yang sedang jualan disana, ada ibu-ibu yang sibuk masak, ada ibu yang lagi mandiin anak-anaknya (gue gak tau dimana mereka ambil airnya, karena disana gak ada keliatan tampungan air, mungkin ada yg berbaik hati menolong*_*), dan masih banyak banget rutinitas mereka yang gue liahat setiap pagi gue lewat disana. 

Segala rutinitas itu terutama mandi, masak, tidur, semuanya gak aneh buat gue, tapi tempatnya itu yang buat gue aneh banget, sekaligus sedih banget ngeliatnya. Selama ini gue juga mandi, tapi "tempatnya" di Kamar Mandi yang tertutup. Gue juga sering masak tapi tempatnya itu di Dapur. Apalagi tidur ( hal yg paling menyenangkan yaa*_*), gue suka tidur tapi juga da tempatnya yaitu di Kamar Tidur, yang ada kasurnya, bantal kepala, batal peluk, ada selimut, dan nyaman. Tapi beda dengan mereka, segala rutinitas itu dilakukan di Kolong Jembatan Rel Kereta Api yang terbuka. Kasian banget...

Tiap pagi lewat disana, udaranya mendadak gak segar, karena di sana banyak banget tumpukan sampah yang sedang mereka pilah-pilah. Awalnya sih kesel banget karena bau, tapi setelah melihat mereka, gue udah gak apa2 sama aroma itu, (udah terbiasa,, mungkin karena sering lewat)…. Malah gue pengen lewat terus disana dan pengen selalu lihat rutinitas mereka.... 

Ngelihat pemandangan yang mereka hadirkan buat gue setiap pagi, gue sadar dan semakin menyadari bahwa hidup ini butuh perjuanganTiap orang yang hidup selalu berjuang dengan caranya sendiri-sendiri untuk tetap bertahan

Gue berjuang dengan pekerjaan gue yang baru gue tekuni beberapa waktu ini, walaupun gue harus jauh dari ortu, ngekost sendiri, dan bersusah-suah sendiri tapi inilah cara gue berjuang agar gue bisa bertahan hidup di sini. Begitupun dengan mereka, mereka juga punya cara sendiri untuk bertahan hidup walaupun harus berdekatan dengan aroma sampah yang kurang sedap, harus tinggal di kolong jembatan dan tidur beralaskan kardus, koran, bahkan tanah sekalipun, itu nggak masalah, yang penting tetap bertahan hidup.

Buat gue orang-orang seperti merekalah yang paling menghargai hidup, lebih tepatnya paling menghargai hidup yang udah Tuhan kasih. Merekalah orang-orang yang paling kuat dan tangguh memelihara hidup dan mempertahankan kehidupan yang Tuhan beri. Ntah mereka sadar akan itu atau tidak, tapi buat gue itulah yang berarti dari kehidupan mereka yang gue liat tiap pagi gue lewatin tempat tinggal mereka.

Semoga suatu hari gue bisa mampir kesana, gue pengen lebih tau tentang kehidupan mereka selain yang gue lihat, kalaupun nanti gue gak bisa memberikan materi buat mereka, seenggaknya gue bisa menjadi teman mereka, dan membagi kasih buat mereka. Harapan gue, semoga  mereka selalu diberi kesehatan sama Tuhan, umur yang panjang dan berlimpah rezekinya… (AMIIIIIN)…

0 komentar:

Posting Komentar