"Kau melirikku yaa..??"
Benarkah...?
Kata Wulan begitu. Katanya, Kau melirikku ketika melangkah masuk Lobi kantor.
Dan aku ada di sana, duduk bersandar di Sofa itu bersama Wulan, dan Sulung.
Ah.... Aku tersipu tenang. Meski aku belum sepenuhnya yakin pada matamu.
Matamu selalu menatap teduh melengkapi eksotismu.
Matamu pasti tersipit mendayu saat kau tertawa.
Saat pagi, matahari dan senja, hanya Matamu yang ingin kusapa.
Tapi kau tetap tak pernah tahu.
Ah...kamu. Masih begitu.
Sudahlah...
Jika suatu saat kau mengetahui hadirku.
Ijinkan Matamu mendekati Mataku yaaa...???
Aku menginginkannya setiap saat *-*
Benarkah...?
Kata Wulan begitu. Katanya, Kau melirikku ketika melangkah masuk Lobi kantor.
Dan aku ada di sana, duduk bersandar di Sofa itu bersama Wulan, dan Sulung.
Ah.... Aku tersipu tenang. Meski aku belum sepenuhnya yakin pada matamu.
Matamu selalu menatap teduh melengkapi eksotismu.
Matamu pasti tersipit mendayu saat kau tertawa.
Saat pagi, matahari dan senja, hanya Matamu yang ingin kusapa.
Tapi kau tetap tak pernah tahu.
Ah...kamu. Masih begitu.
Sudahlah...
Jika suatu saat kau mengetahui hadirku.
Ijinkan Matamu mendekati Mataku yaaa...???
Aku menginginkannya setiap saat *-*
Pict From here |
0 komentar:
Posting Komentar