Senin, 14 April 2014

Don't Cry Big Girl


"Kangen kamu sayang. Kangen moment ini."
"Sama. Aku juga sayang. Nanti kita ciptakan moment-moment seperti ini lagi ya."
"Ia sayang..."

Aku menemukan kata sayang dalam percakapan mereka dibawah sebuah potret mesra pada sebuah jejaring sosial.Percakapan antara seorang pria yang sangat kukenal dengan seorang wanita ntah siapa. Aku terpekur menatap timeline itu. Berpikir ribuan kali tentang ada apa dengan dua orang itu. Aku berusaha menggerakkan tanganku, menelusuri timeline untuk menemukan informasi. Mataku bergerak cepat dan panik. Aku takut jika menemukan kebenaran yang tidak akan pernah kurelakan.

Namun kebenaran apapun itu tidak pernah sepenuhnya komproni dengan segala jenis keinginanku. Kebenaran yang ada di depan mataku ini tidak pernah akan peduli dengan perasaanku ini, seberapa tulus pun yang telah aku berikan selama ini. Kebenaran akan tetap berdiri tegak. Mereka telah berpacaran. Ntah sudah berapa lama, yang jelas saat ini mereka sedang berpacaran. Aku tak mampu apa-apa selain menundung sendu dan menahan tangis. Aku bingung harus bagaimana menghilangkan perasaan yang terlanjur ada ini... Aku harus bagaimana???

****

Wanita itu...
Aku tidak mengenalnya secara langsung. Aku mengetahui namanya pun hanya dari jejaring sosial itu. Tentang siapa dia??? Aku pernah mendengar cerita singkat dari Pria itu, dulu. Akhir tahun lalu. 
"Aku berkenalan dengan seorang wanita di sebuah acara pernikahan. Dia adik sepupunya Dora. Namanya...."
Cerita pria itu sambil menujukan foto wanita itu. Kala itu aku kurang terlalu menanggapi lebih tentang siapa sebenarnya wanita itu. Lagipula cerita tentang wanita itu pun hanya kudengar sekali itu saja. Dan selanjutnya selama kebersamaan kami, dia tak lagi membicarakan tentang wanita itu. Hingga aku tahu, wanita itu telah menjadi pacarnya saat ini.

Pria itu....
Aku tidak sekedar 'sangat mengenalnya'. Aku memiliki sebuah perasaan yang membuatku merasa memilikinya sepenuhnya. Aku mengaguminya. Aku mencintainya. Aku menyayanginya setulus aku mendoakannya setiap detik untuk menenangkan rindu yang seringkali datang menggebu, setulus aku menyebut namanya dalam setiap doa untuk setiap mimpi dan perjuangannya. Aku selalu berusaha ada didekatnya setiap kali dia membutuhkan seorang teman, seorang penyemangat, seorang pendengar... aku akan selalu ada di sana, disisinya untuk menemaninya, menyemangatinya, mendengar setiap cerita konyolnya hingga curahan hatinya yang sesekali menyesakkan dada. Aku tidak pernah menganggap itu membuang waktu, aku akan dengan setia disisinya, menemaninya selalu dan selalu pada setiap kesempatan. Namun ntah aku dianggap siapa baginya??? Ntah aku memiliki kekurangan apa, hingga ia memilih menemukan seseorang lain??? 

****
Aku tidak memiliki hak untuk komplain. Aku hanyalah seorang biasa disampingnya. 
Aku hanya mampu berdiri diam. Menghadapi kenyataan ini dengan kesedihan yang harus aku kendalikan sebisa mungkin.... Aku tidak perlu meminta penjelasan. Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah Memy, seperti bagaimana dia memanggilku...


"The winner takes it all, a lover or a friend. And I am standing small.
Beside the victory. That's HER destiny" #DontCryBigGirl





7 komentar:

Unknown mengatakan...

Aw aw aw.... Jedar jedar

saya mengatakan...

"Hiks..." #ekspresiSedih #setelahSekaliHembusanNafas

Unknown mengatakan...

di tunggu kisah selanjut nyaa nichhh...

saya mengatakan...

@Agung : hahaha.. siap. Makasih dah baca,. :)

Purple's Love mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Purple's Love mengatakan...

Cinta pasti menemukan tempatnya, ke tempat orang yang berhak memiliki.

Jujur, dari cerita bagus sekaligus nyebelin. hehehhe. Kenapa?? Soalnya, cinta diam-diam enggak enak. Bikin napas nyesek. Kita kan enggak tau gimana perasaan cowok itu ke ceweknya. Barangkali aja cowoknya juga suka. Tapi sama2 ragu dan malu untuk mengungkapkan. hehehhe

Semoga aja ini hanya sebuah kisah dalam cerita, bukan curahan hati penulis. #lol :D

saya mengatakan...

@Purple's Love : hahahha... Aku sudah menebaknya analisamu pasti bisa sejauh ini. Tapi tenang saja, penulis sekaligus temanmu ini sedang baik-baik saja. Ini hanya kisah yang terlepas begitu saja dari imajinasi yang seringkali tak jelas arah ini. hehhehe....

Posting Komentar