Kak Ita Tersayang |
Hidup ini begini, ada
yang datang, dan ada yang pergi, itulah yang sering terjadi dalam kehidupan
manusia. Ketika ada yang datang, bahagia kita menyambutnya, namun ketika ada
yang pergi sedih kita melepasnya. Kedatangan dan kepergian sudah merupakan hal
yang pasti dirasakan dan dinikmati setiap orang yang sedang hidup., tidak
terkecuali, semua pasti mengalaminya. Aku yakin kita semua akan selalu siap
menyambut yang datang, namun kita selalu tidak siap ketika ada yang harus
pergi. Bahkan menyaksikannya saja kita tidak sanggup…
Dalam tulisan ini aku
ingin berbagi kisah tentang kepergian yang aku saksikan beberapa tahun lalu.
Saat itu aku duduk di bangku SMA kelas X dan menetap di Asrama. Baru beberapa
hari aku dirumah menikmati liburan semester pertamaku. Dan baru beberapa hari
pula aku menikmati kebersamaan bersama keluarga. Aku paling dekat dengan kak
Ita, panggilan untuk Kakak Sulungku. Dia sudah seperti seorang Mama bagiku,
karena selain Mama, kak Ita juga sangat mengerti aku, paling memahami semua
sikapku yang saat itu sangat kekanak-kanakan, cengeng dan manjanya paling juara
saat itu… dan dia kakak yang paling paham. Setiap apapun yang aku minta yang
memang masih dalam batas normal dan positif pasti di penuhi,,, selalu dipenuhi.
Kak Ita juga paling tahu bagaimana harus membujukku ketika aku berulah^-^…
Pokoknya Kak Ita itu sangat keibuan…
Suatu hari, tepatnya tanggal 30 Desember 2005, pagi-pagi sekali, ditengah kebersamaan yang begitu intim, aku harus menyaksikan sebuah kisah tentang kepergian, harus menyaksikan kepergian Kak Ita yang secara tiba-tiba. Padahal sehari sebelumnya aku masih ditemanin jalan-jalan sama Kak Ita, sore harinya Kak ita masih masak buat kami sekeluarga, dan malam harinya aku dan Kak Ita masih cerita-cerita berdua sambil tiduran, aku curhat dan berbagi cerita sama Kak Ita tentang suasana asrama dan sekolah sampai ketiduran. Dan Kak Ita juga temani aku tidur malam itu. Hingga pagi-pagi Hari Jumad, 30 Desember 2005 Kak Ita kesakitan dan diantar ke Rumah Sakit… lalu Pergi untuk selamanya… Kepergian yang sulit dipercaya, dan sangat sulit diterima, sangat sulit… Sedih sekali… sediiiiiiiiih, airmata mengalir tidak ada habis-habisnya, kesedihan pun tidak pernah habis sampai detik ini…… |
Ini sangat cepat,
terlalu cepat… Tapi harus bagaimana lagi, inilah yang terjadi,. Ternyata yang
Kak Ita lakukan sehari sebelumnya itu adalah hadiah untuk kami sekeluarga.
Jalan-jalan hari itu adalah jalan-jalan terakhir bersamaku, masakan sore itu
adalah masakan terakhir untuk kami sekeluarga dan di kamar malam itu, Kak Ita
menjadi pendengarku untuk terakhir kalinya. Ditemanin tidur saat itu pun adalah
terakhir kalinya. Kak Ita itu selalu perhatian, selalu tulus, selalu baik, dan
selalu membuat bahagia setiap orang yang Dia jumpai, bahkan Sosok keibuannya
punselalu tetap ditunjukan hingga saat-saat terakhir kepergiannya. Sosok Kak
Ita tetap abadi di hatiku, dihidupku,,, yang tiap detik, tiap menit selalu aku
rindukan,,,,,, Sangat rindu… Pengen ketemu Kak Ita walau sebentar saja, pengen
merasakan pelukan hangatnya, pengen cerita banyak, pengen ditemanin
jalan-jalan, pengen dimasakin lagi…. Pokoknya pengen ketemu saja dulu, sebentar
saja…… Kak Ita sayang, aku kangen... kangen banget... amat sangat kangen
Kak....
Sangat berharap
dalam setiap doa-doaku, semoga Kak Ita bahagia disana…. Tuhan Yesus, KK Ita
bahagia kan disana?? HARUS!!!... Kak Ita Sayang, BAHAGIA disana yaa … Miss
you so Much,.
……Ah kepergian……
memang kepergian itu banyak macamnya, seperti yang aku tau ada kepergian sesaat
karena tugas, ada kepergian yang lama karena harus pindah tempat tinggal, ada
kepergian insan cinta karena harus mengakhiri hubungan cinta…. Semua kepergian
ini pasti menorehkan luka dan kesedihan yang mendalam, tapi kepergian seperti
ini adalah kepergian sementara, yang suatu saat, waktu masih mampu
mempertemukan kembali didunia ini. . .
Namun, ada satu
kepergian seperti kepergian Kak Ita, kepergian yang menorehkan luka yang sulit
sembuh dan menyisahkan kesedihan yang tiada akhir . . . Kepergian yang bukan
sesaat atau lama, tapi ini adalah kepergian selamanya. . . . Kepergian ini
adalah kepergian jiwa karena harus meninggalkan badan, dan karena harus
meninggalkan dunia tempat hidupnya. Bagiku kepergian ini sama saja dengan
hilang. . . . Dan yang ditinggalkan akan terus kehilangan, karena kepergian ini
tidak menunjukan bekas tapak sedikit pun untuk diikuti. Yang ditinggalkan akan
tetap kehilangan, akan tetap merindu dengan harapan yang terus membara untuk
bertemu lagi,,,, Namun harapan hanyalah tinggal harapan hingga sang waktu
memperbolehkan kita bertemu ketika memang sudah waktunya kita harus pergi
seperti ini dan menyatu di dunia yang baru….
Mari Kita sama-sama
mendoakan semua orang yang telah pergi untuk selamanya, Semoga kebahagiaan
menaungi mereka di Sana… Dan semoga kita yang ditinggalkan selalu di
anugerahkan Kekuatan untuk bisa tetap bertahan, dan mampu memanfaatkan
kesempatan hidup ini untuk meneruskan perjuangan hidup mereka yang belum
tercapai dengan melakukan hal-hal yang berharga bagi dunia. . .
Tuhan Yesus bersyukur untuk kehidupan ini, berkatilah kami semua
yang masih mengarungi dunia, limpahkan Rahmat dan berkat-Mu bagi Kami….
AMIIIIIIN.
0 komentar:
Posting Komentar