"Masa sedikit pun kau tidak memikirkanku...?
Lalu apa artinya "kita" selama ini...?"
Kau selalu begitu, hinggap lalu terbang hilang tak ada. Kau bagai elang, bebas lepas kemanapun kau mau. Mengikuti energi raga, deru jiwamu membawamu pergi. Kau tidak pernah menoleh ke belakang, melihat aku yang berdiri diam disini menangisi kepergianmu. Aku tidak sanggup menahan kuatnya inginmu untuk meninggalkanku. Tenagaku tak cukup menahanmu untuk tetap tinggal.
Tanpa sepatah kata pun kau terbang....Hilang...
Aku tak sanggup menyusulmu, aku tak lagi bisa terbang sempurna seperti dulu. Separuh sayapku telah kau bawa pergi bersama perasaanku yang tergantung sia-sia. . . Separuh sayapku adalah kau.
Aku tahu, aku juga menyadari itu. Tapi kau pura-pura lupa, lalu tetap memilih pergi.
Aku tak mampu apa-apa, selain untuk menjadi bijak.
"Ini bukan akhir!!! Jika Tuhan bilang kembali, pasti kembali. Jika Tuhan mau mengganti, pasti ada yang lebih baik..."
Terus-menerus aku mengulangi kalimat itu dalam hati. Yahh... aku sedang berusaha menghindari kegalauan tingkat tinggi dengan menjadi bijak.
Tapi sesungguhnya aku rapuh. Melihatmu pergi tanpa sebab.
Sampai detik ini pun, aku belum memiliki keputusan tepat, bagaimana aku tanpamu...?
Aku merindukanmu....hanya itu yang terlintas saat ini.
Kembalilah....!!!
J.A
Lalu apa artinya "kita" selama ini...?"
Kau selalu begitu, hinggap lalu terbang hilang tak ada. Kau bagai elang, bebas lepas kemanapun kau mau. Mengikuti energi raga, deru jiwamu membawamu pergi. Kau tidak pernah menoleh ke belakang, melihat aku yang berdiri diam disini menangisi kepergianmu. Aku tidak sanggup menahan kuatnya inginmu untuk meninggalkanku. Tenagaku tak cukup menahanmu untuk tetap tinggal.
Tanpa sepatah kata pun kau terbang....Hilang...
Aku tak sanggup menyusulmu, aku tak lagi bisa terbang sempurna seperti dulu. Separuh sayapku telah kau bawa pergi bersama perasaanku yang tergantung sia-sia. . . Separuh sayapku adalah kau.
Aku tahu, aku juga menyadari itu. Tapi kau pura-pura lupa, lalu tetap memilih pergi.
Aku tak mampu apa-apa, selain untuk menjadi bijak.
"Ini bukan akhir!!! Jika Tuhan bilang kembali, pasti kembali. Jika Tuhan mau mengganti, pasti ada yang lebih baik..."
Terus-menerus aku mengulangi kalimat itu dalam hati. Yahh... aku sedang berusaha menghindari kegalauan tingkat tinggi dengan menjadi bijak.
Tapi sesungguhnya aku rapuh. Melihatmu pergi tanpa sebab.
Sampai detik ini pun, aku belum memiliki keputusan tepat, bagaimana aku tanpamu...?
Aku merindukanmu....hanya itu yang terlintas saat ini.
Kembalilah....!!!
J.A
0 komentar:
Posting Komentar